Rabu, 13 Januari 2010

Sejatinya..

Dalam cermin yg lemah memantul,
sejatinya bayang-bayang tercipta buram..
Dalam hati yg semakin tumpul,
sejatinya hidup bagai dikungkung malam..

Tapi
Setitik cahaya tiba-tiba mengenyahkan temaram
membawa sayang dari Sang Pencipta kepada hamba..
mengobati kedunguan pribadi, mencerahkan kebodohan hati
dan menerangkan lugunya jiwa-jiwa yang picik akan nasib yang selalu bergulir..

Dulu mungkin kita raja, dulu mungkin kita penguasa,
tetapi roda zaman menggilas kejam, mematahkan tulang rusuk para penghalang..
mengganti si kaya menjadi si papa, mengganti si tuan menjadi si anak buah
atau
Dulu mungkin kita bukan siapa-siapa, dulu mungkin kita hanya rakyat nestapa..
tetapi roda kehidupan mengangkat beban, mencengkram kuat tengkuk para hamba dan menegakkan dada dan dagu mereka..

Sahabat
Tak ada yang mustahil bagi Allah pemilik semesta..
Jika kita merasa saat ini bahagia, tahanlah bahagia itu, sampai engkau yakin bahagiamu bisa mencium aroma surga..
dan jika kita merasa saat ini berduka nestapa, tahanlah kesabaranmu itu, sampai engkau yakin kenestapaanmu itu bisa menjauhkanmu dari api neraka..

Jika kita sekarang bahagia, sejatinya itu adalah ujian dari Allah..
dan jika kita sekarang menderita, sejatinya itu adalah kasih sayang dari Allah..
DIA maha pencipta dan kita adalah hamba..

Dan sejatinya, para hambalah yang butuh pencipta, bukan sebaliknya..
Pantaskah kita berlepas dariNYA,
Pantaskah kita melawan perintahNYA,

Pantaskah kita menuntut hak kita,
Sedang kewajiban masih terseok-seok oleh kesenangan dunia..
Sedang hak Pencipta masih tergadaikan oleh rakusnya nafsu si hamba..

Jika bukan didunia milikNYA ini, didunia mana lagi kita bisa menepi..
Jika bukan disemesta milikNYA ini, di semesta mana lagi kita bisa terlindungi..

Sejatinya..
Kita adalah Hamba, dan bukan siapa-siapa..

Ya dzat yang membolak-balikan hati, tetapkanlah hati ini dalam ketaatan kepadaMu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar