Rabu, 25 Februari 2009

Diluar Sana, Debu itu Sangat Tebal Istriku..

Istriku...
Ku buat puisi ini hanya untuk mu..
Agar engkau merasa nyaman dalam ruang-ruang hidupku..
Agar aku menjadi damai dalam ruang-ruang hidupmu..

Istriku..
Aku tahu, engkau adalah manusia biasa..
Yang mudah menangis jika tersentuh..
Atau marah bila terluka..
Tak sulit bagiku memahami apa yang tertoreh dihatimu..
Saat diammu menelisik kedalam kalbu ku..

Istriku..
Telah sembilan tahun bahtera ini terlewati..
Dan kita percaya bahtera ini masih berlayar menuju arah yang benar..
Arah pencarian hidup kepada ridha Nya..
Saat kita berikrar dimihrab dulu..

Istriku..
Ketika antara kita mulai merasa panas dengan sempitnya ruang hati..
Kita bisa meminjam teduhnya ruang hati anak-anak kita..
Disana kita bisa berlari dan bernyanyi..
Dalam relung-relung yang damai milik sang bocah..
Tidakkah kita merasa tenteram bersama mereka?

Istriku..
Ketika rumah hati ini mulai sempit dan panas untuk kita berteduh..
Jangan kau pergi keluar untuk mencari udara sejuk..
Sebab diluar sana banyak debu tebal yg akan mengotori hati ini..
Biarlah Anak-anak kita yang akan meluaskan hati ini..
Sampai datangnya kebahagian Abadi..

Maafkan Aku..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar